Sabtu, 13 November 2010

FINISH!

and that's all about KURBAN!!!

here are some sources ...


ENJOY!!!!

SHALAT IED

SHALAT IED adalah ibadah sunah yang dilakukan setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Salat Ied termasuk dalam salat sunah muakkad. Shalat Ied dilakukan berjamaah pada pagi hari, disunahkan untuk tidak makan sebelum salat Ied (Idul Adha). Salat Ied menjadi batas akhir pemberian zakat fitrah (sebelum) dan menjadi batas awal waktu pelaksanaan penyembelihan hewan kur’ban (setelah).


WAKTU DAN CARA PELAKSANAAN
Waktu salat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun dan sunnahnya sama seperti salat yang lainnya dan ditambah beberapa sunnah sebagai berikut :
  • Berjamaah.
  • Takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat kedua.
  • Mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir.
  • Setelah takbir yang kedua sampai takbir yang terakhir membaca tasbih.
  • Membaca surat Qaf dirakaat pertama dan surat Al Qomar di rakaat kedua atau surat A’la dirakat pertama dan surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
  • Imam menyaringkan bacaannya.
  • Khutbah dua kali setelah salat sebagaimana khutbah jum’at
  • Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum – hukum Kur’ban.
  • Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
  • Makan terlebih dahulu pada salat Idul Fitri pada salat Idul Adha sebaliknya.

DALIL AQLI & NAQLI KURBAN

1. Surat Al-Maidah ayat 27 : "Ceritakan kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kur’ban, maka diterima dari salah seorang dari meraka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil), Ia berkata ,"Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil, " Sesungguhnya Allah hanya menerima (kur’ban) dari orang-orang yang bertakwa".
  • Allah hanya menerima kur’ban orang-orang yang ikhlas dan tulus dalam berkur’ban.
  • Allah maha mengetahui niat baik dan buruk manusia.
  • Niat dan tindakan baik akan membawa manfaat sedangkan niat dan tindakan buruk akan membawa bencana.
  • Allah maha mengetahui niat baik dan buruk manusia.
  • Niat dan tindakan baik akan membawa manfaat sedangkan niat dan tindakan buruk akan membawa bencana.
  • Dll.
2. Surat Ash Shaffaat ayat 102 : "Maka tatkala sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata, “Hai anakku aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu." Ia menjawab, "Hai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
  • Kita harus lebih menyayangi dan mencintai Allah dibanding hal apapun di dunia ini termasuk orang-orang disekitar kita yang kita sayangi (keluarga).
  • Kita harus berkorban dan ikhlas dalam menjalankan perintah Allah.
  •  Kita harus sabar dalam menghadapi segala cobaan dari Allah.
  • Dll.
3. Surat Ash-Shaffaat ayat 103-107: "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), nyatalah kesabaran keduanya. Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik". Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."
  • Allah akan membalas pengorbanan dan ketulusan seseorang dengan sesuatu yang lebih besar karena Allah mahaadil dan maha pemberi.
  • Kita harus bertawakal kepada Allah dan pasrah atas kuasanya.
  • Segala yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah yang bersifat sementara dan dapat diambil kapan saja.
  • Dll.
4. Surat Al-Kautsar ayat 1-3, "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadanya nikmat yang banyak, maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkur’banlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus."
  • Sebagai hamba yang baik kita harus selalu ingat kepada Allah dengan mendikan salat dan berkur’ban.
  • Tidaklah baik orang yang membenci orang yang beriman dan beramal saleh.
  • Kita harus bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.
  • Dll.


Syarat & Makna Kurban

Dalam berkur’ban terdapat 5 syarat hewan yang akan dikur’bankan:

  1. Merupakan hewan ternak.
  2. Telah memenuhi umur.
  3. Terlepas dari cacat.
  4. Disembelih pada waktunya.
  5. Merupakan milik pribadi dan tidak dibeli dengan hutang  
Umur minimal untuk hewan kur’ban sebagai berikut:
  1. Unta minimal 5 tahun dan telah masuk tahun ke 6.
  2. Sapi minimal 2 tahun dan telah masuk tahun ke 3.
  3. Kambing dan domba diperbolehkan umur minimal 6 bulan bagi yang sulit mendapatkan yang 1 tahun. Sedangkan bagi jenis selain domba (kambing jawa) maka minimal umur 1 tahun dan telah masuk tahun ke 2.
Hewan kur’ban
Hewan kur’ban haruslah hewan ternak yang memiliki leher dan halal. 
Hewan kurban adalah:     
  1. Kambing atau domba untuk 1 orang.                                   
  2. Unta untuk 7 orang                                
  3.  Sapi atau kerbau untuk 7 orang.



SYARAT ORANG YANG BERKUR’BAN
Kur’ban diperintahkan bagi siapa saja orang muslim, yang mampu, mukallaf (baligh dan berakal), merdeka, dan tidak dalam keadaan haji. Dalam prakteknya, kebanyakan yang melaksanakan adalah kepala rumah tangga karena kepala keluargalah yang berpenghasilan. Walaupun kepala rumah tangganya sudah berkur’ban, ia tetap disunahkan untuk berkur’ban mewakili anggota keluarganya.

Syarat kur’ban:
  1. Hewan dibeli tidak dengan hutang.
  2. Orang yang menyembelih islam, baligh, dan berakal sehat.
  3. Hewan yang dikur’bankan memenuhi syarat hewan kur’ban.

Makna dan fungsi Kur’ban:
  1. Meningkatkan solidaritas kepada sesama muslim terutama yang membutuhkan.
  2.  Turut memperhatikan gizi sesama muslim.
  3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  4. Melaksanakan perintah Allah SWT.
  5. Bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat dan rizki dariNya.
  6. Menumbuhkan rasa keiklasan dan rela berkorban.
  7. Dll.

Waktu Penyembelihan Kurban

Waktu penyembelihan yang paling utama adalah setelah salat Idul Adha. Penyembelihan kur’ban tidak boleh dilaksakan sebelum salat Idul Adha.

Penyembelihan hewan kur’ban juga dapat dilakukan pada hari-hari tasyrik yaitu tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijah. 


SEJARAH KURBAN!

ZAMAN NABI ADAM AS
Ketika zaman Nabi Adam As, kur’ban dilaksanakan oleh putra-putranya yang  bernama Qabil dan Habil. Kekayaan yang dimiliki oleh Qabil mewakili kelompok petani, sedang Habil mewakili kelompok penternak. Saat itu sudah mulai ada perintah, siapa yang memiliki harta banyak maka sebahagian hartanya dikeluarkan untuk kur’ban.
Qabil mengeluarkan kur’bannya dari hasil pertaniannya dan Habil mengeluarkan hewan-hewan peliharaanya untuk kur’ban. Diterangkan dalam sejarah, harta yang dikur’bankan itu disimpan di di Padang Arafah. Qabil dan Habil mempunyai sifat yang berbeda. Si Habil mengeluarkan hewan yang dikur’bankan dengan tulus ikhlas yang mana hewan yang dipilih gemuk dan sehat, sedangkan Qabil memilih buah-buahan yang busuk. Ketika keduanya melaksanakan kur’ban, ternyata yang habis adalah kur’ban yang dikeluarkan oleh si Habil sementara buah-buahan yang dikeluarkan si Qabil tetap utuh dan tidak berkurang.
Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 27 : "Ceritakan kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kur’ban, maka diterima dari salah seorang dari meraka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil), Ia berkata : "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil " Sesungguhnya Allah hanya menerima (kur’ban) dari orang-orang yang bertakwa".
Kur’ban si Habil di terima Allah SWT karana dia mengeluarkan sebagian hartanya
yang bagus-bagus dan dikeluarkan dengan tulus dan ikhlas. Sementara si Qabil
mengeluarkan sebagian harta yang tidak baik dan tidak ikhlas.


ZAMAN NABI IBRAHIM AS
Ismali adalah anak kesayangan Nabi Ibrahim yang sangat saleh dan berbakti. Suatu hari saat Ismail berumur sekitar 6-7 tahun, Allah memerintahkan Nabi Muhammad sebagaimana firman Allah dalam surat Ash Shaffaat : 102 : "Maka tatkala sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata : Hai anakku aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu " Ia menjawab: "Hai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Nabi Ibrahim bermimpi mimpi yang sama tentang perintah Allah untuk menyembelih anaknya selama beberapa malam. Ibrahim kemudian mengajak putranya Nabi ratusan meter dari tempat tinggalnya (Mina), setan menggoda istrinyanya Nabi Ibrahim, Siti Hajar: "Ya Hajar! Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismail ?". Akhirnya Siti Hajar, sambil berteriak-teriak: "Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau dikemanakan anakku?" Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT, ditempat itulah dimana pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah bagi jemaah melempar jumrah dan membaca bismillahi Allahuakbar. Hal tersebut mengandung arti bahwa kita melempari setan atau sifat-sifat setan yang ada dalam diri kita. Akhirnya tibalah mereka di Jabal Kur’ban, setelah itu datanglah Malaikat yang membawa hewan kur’ban yang sehat dan besar untuk menggantikan Nabi Ismail untuk disembelih. Surat Ash-Shaffaat ayat 103-107: "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), nyatalah kesabaran keduanya. Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik". Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ".


ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW
Masalah kur’ban diceritakan kembali dalam surat Al-Kautsar ayat 1-3, "Se-sungguhnya Kami telah memberikan kepadanya nikmat yang banyak, maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkur’banlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus". 

Pembagian Kurban

PEMBAGIAN KURBAN

Kur’ban disyaratkan untuk dibagikan dalam keadaan belum dimasak agar si penerima bisa memasaknya, menjualnya, dan menggunakan sesuka hatinya. Pembagian daging kur’ban dibagi menjadi 3 yaitu 1/3 dikonsumsi oleh orang yang berkur’ban, 1/3 diberikan kepada orang lain, dan 1/3 lainnya diberikan kepada masyarakat yang berhak yaitu fakir, miskin, garim, sabililah, amil,  dan lainnya).

Tata Cara Berkurban

1.  Tajamkan pisau yang digunakan untuk menyembelih dan pakailah pisau yang tajam. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan baik terhadap segala sesuatu. Apabila kalian membunuh maka bunuhlah dengan cara yang baik. Dan jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik pula. Hendaklah salah seorang diantara kalian menajamkan pisaunya dan menyenangkan (tidak menyiksa) sesembelihannya."
2. Menjauhkan pisau tajam dari pandangan hewan kur’ban. Cara ini seperti yang diceritakan Ibnu Abbas bahwa Rasulullah pernah melewati seseorang yang meletakkan kakinya didekat leher seekor kambing, sedangkan dia menajamkan pisaunya. Binatang itu pun melirik kepadanya. Lalu beliau bersabda (artinya): "Mengapa engkau tidak menajamkannya sebelum ini (sebelum dibaringkan)? Apakah engkau ingin mematikannya sebanyak dua kali?" (H.R. Ath Thabrani dengan sanad shahih).

3. Menghadapkan hewan kur’ban ke arah kiblat.

4. Berdoa sebelum menyembelih agar kur’bannya diterima. Doa tersebut adalah: "Dengan nama Allah dan Allah itu Maha Besar." (H.R. Muslim); "Dengan nama Allah dan Allah itu Maha Besar, Ya Allah ini adalah dari-Mu dan untuk-Mu." (H.R. Abu Dawud dengan sanad shahih).

5. Membaca “Bismillah Allahuakbar” sebelum menyembelih.

6. Apabila sesembelihannya unta, kiri depannya diikat sehingga dia berdiri dengan tiga kaki. Bila tidak mampu maka boleh dibaringkan dan diikat. Lalu, itu antara pangkal leher dengan dada ditusuk dengan tombak, pisau, atau pedang.

7. Sedangkan bila sesembelihannya berupa sapi, kambing atau domba maka dibaringkan pada sisi kirinya, kemudian penyembelih meletakkan kakinya pada bagian kanan leher binatang tersebut. Lalu menyembelihnya pada bagian atas dari leher.

8. Membaca salawat Nabi Muhammad dan keluarga.

9. Membagikan kur’ban pada masyarakat yang membutuhkan.

Apa Itu Kurban? Hukumnya apa saja?

KURBAN
Dalam bahasa Arab kur’ban berarti dekat atau mendekat. Kur’ban adalah menyembelih hewan ternak seperti sapi, unta, domba, dan kambing pada waktu yang ditentukan (Idul Adha dan hari Tasyrik) dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ulama di Indonesia masih berdiskusi tentang hukum berkur’ban. Para ulama di Indonesia mempunyai perbedaan pendapat. Ada ulama yang berkata bahwa berkur’ban itu wajib dan ada juga yang berkata bahwa berkur’ban merupakan sunnah mu’akkad, tapi mereka sepakat bahwa berkur’ban memang disyariatkan. Berkur’ban sangat dianjurkan terutama bagi orang yang mampu. Tidak seharusnya orang yang mampu berkur’ban meninggalkannya, karena berkur’ban merupakan perintah Allah SWT.

WELCOME..

Hello!
welcome to our site
this site is about #random thing but now we’re going to talk about “KURBAN”
enjoy!!! :D


(ps: please follow our Twitter)